Minggu, 12 Februari 2012

Anggota Baru Keluarga Kecilku

Hello viewers..!! awalnya aku ragu mau nulis ini atau gak, banyak pikiran aneh yg membuatku ragu., dan aku juga bingung gimana nulisnya., tapi oke., akhirnya aku yakin mau nulis ini.. J



Hah…anak kucing itu mengeong terus dari sore hari ketika aku melihatnya sendirian tanpa induk di sebuah kandang sapi di depan rumahku sampai keesokan harinya sampai aku yakin dia ditelantarkan oleh induknya..

Aku berpikir.. orang-orang di rumah ini gak akan menerima kehadirannya karena gak ada satupun dari mereka yang suka binatang..
mending kalau anjing.., tp ini kucing., gak mungkin…
jadi satu-satunya cara jika aku ingin menolongnya adalah membawanya pulang bersamanya ke kampungku..

Dan kebetulan ini adalah sehari sebelum hari raya Kuningan, jadi aku emang udah planning pulkam hari ini., maka aku ambil dia, kumasukkan kedalam ranselku dan kubawa pulkam.. ini memang bukan pertama kalinya aku bertindak seperti ini., si tambun Michi, kucingku yg super gede juga aku dapatkan dari tempat yang  sama…
aduh., membawa kucing dalam ransel diperjalanan dengan sepeda motor emang lumayan ngrepotin., aku taruh ranselku di depan karena kalau aku gendong, aku gak akan bisa meng’handle’nya., kalau kucing itu berhasil keluar dan melompat dari sepeda motorku kan repot., adehh…

hah.. 2jam kemudian aku sampai di kampungku., biasanya gak selama itu, ini karena aku berhenti di sana-sini memeriksa keadaannya..,

dengan bantuan ibu, aku akan merawatnya.. itu yang aku pikirkan., tapi ini berbeda dengan ketika aku membawa Michi..
waktu aku pungut dulu, Michi udah bisa makan sendiri tapi yang kali ini sama sekali belum bisa., dia masih sangat rapuh..
aku dan ibu jadi babysitter dadakan., :D
michi melihatnya, michi mengomel padaku., dia jadi mengomel begitu padahal biasanya cool., kayaknya dia jealous., hahahahahaha…..

awalnya dia susah sekali dikasih makan., tapi lama kelamaan dia mulai tahu dan bisa makan, meskipun masih dikit-dikit.. entah kenapa aku suka sekali melihatnya.. kurasa aku kagum pada kegigihannya mempertahankan kehidupannya yang rapuh., J
aku gak tau apakah bersamaku dan ibuku, dia akan hidup.. yang terpikir olehku waktu itu hanya aku harus menolongnya.. setidaknya dia tidak kedinginan dan kehujanan dan kemudian mati di depan kandang sapi itu..


maaf ya, aku ga bs memotretnya dengan baik., maklum bukan fotografer., :p

oya.. aku belum menamainya.,
kalau ada yang punya saran nama, silakan dikomen atau buat yang bisa komen disini, silakan di FBku atau sms aku., hehe…, 
oke., sekian dulu ya., 

salam…

Ai Shuma